Selasa, 24 Maret 2009

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)

Minggu kemarin saya nonton acara Power driling di ‘ kalo gak Discovery ya di National Geographic Channel’ yang isinya tentang pembuatan Power Plant dengan memakai Geothermal. Geothermal adalah panas bumi yang kadang kadang keluar di permukaan bumi dibeberapa daerah. Contoh yang paling bagus adalah di daerah Islandia, dimana banyak terdapat glesier. (bener gak nulisnya ya?? Hehehe). Islandia berhasil memanfaatkan panas bumi dengan efisien dari pada negara lain sehingga udara di sana relatif lebih bersih dari polusi. Di Islandia telah terdapat beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, karena disana relatif lebih mudah untuk mendapatkan dan mengolah sumber daya tersebut. Untuk itu dilakukan pengambilan air yang panas (sekitar 300 derajat Celcius lebih) untuk menggerakn turbin uap yang pada akhirnya menggerakan Generator Listrik. Kadang dilakukan pengeboran supaya uap air yang panas itu bisa dikumpulkan , kadang cukup diperkuaan saja pada kondisi dimana uap air keluar sendiri dari perut bumi.




Nah ternyata berdasarkan pilm tersebut, kata kunci pertanyaan kenapa memakai panas bumi adalah Kestabilan dan Kontinyu . Jadi panas bumi relatif lebih stabil dari pada sumber daya alternatif yang lain seperti tenaga dari Matahari (solar power), ataupun seperti Tenaga angin. Padahal sebuah pemgbangkit listrik diharapkan untuk beroperasi terus menerus 24 jam tanpa henti. Pembangkit dengan memanfaatkan sinar matahari baik dari panasnya maupun langsung seperti Solar Cell, mengalami ketidak stabilan atau ketidak kontinyuian karena pada malam hari matahari tidak muncul. Hal tersebut mengakibatkan diperlukannya sistem yang dapat untuk menyimpan tenaga tersebut pada saat malam hari dan hal tersbut mengkibatkan sistem menjadi komplek dan mahal. Bayangkan untuk menyimpan tenaga listrik sekitar 10 MegaWatt selama 12 jam. Wah dijamin sangat kompleks dan mahalk tentunya.


Hal tersebut juga dialami oleh Pembangkit Tenaga Angin. Karena sifat dari angin sangat tergantung dari kondisi cuaca dan alam maka banyak kemungkinan terjadi arus angin yang tidak stabil atau berubah. Selain itu alat atau wahana untuk mengumpulkan daya angin termasuk lumayan besar.

Nah dengan panas bumi apabila dieksploitasi maka diperkirakan akan terus menerus panas. Ya iya lah, lha wong bumi ini diramalkan akan menjadi dingin beberapa juta tahun lagi.



Permasalahan dengan pembuatan PLTPB ini adalah anatar lain :
1. Panas bumi yang dapat dieksploitasi sangat jauh didalam perut bumi. Untungnya dibeberapa negara terdapat retakan-retakan sehingga panas bumi relatif rendah. Indonesia ternyata juga termasuk dalam daerah lingkaran gunung berapi sehingga letak panas bumi lebih rendah dari yang lain.
2. Untuk mencapai pnas bumi yang dapat dieksploitasi diperlukan pengeboran pada suhu tinggi dan biasanya batuan keras.
3. Air panas dari geothermal kadang kadang bisa habis karena dieksploitasi. Ada pengalaman dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi, ternyata setelah beroparasi beberapa tahun ternyata uap air tidak ada lagi. Berdasarkan penelitian ternyata air di perut bumi di sekitar daerah tersebut telah habis sehingga tidak bisa menghasilkan uap. Solusi dari hal itu adalah dengan cara mengebor dan memasukkan air ke perut bumi sehingga proses penguapan akan berlanjut lagi.

Secara pribadi, saya dulunya termasuk orang yang pro dengan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir. Kenapa? Karena menurut saya resiko resiko dari nuklir itu adalah konsekuensi dari teknologi yang berkembang terus menerus. Sekarang apakah anda tahu resiko dari Listrik di Rumah?? Nah. Listrik selain menguntungkan sebenarnya juga beresiko tinggi. Apalgi Listrik dengan tegangan 20 KV…. Wah sangat beresiko. Maksud saya adalah bahwa sebenarnya listrik itu sama beresikonya dengan nuklir. Untuk itu ada teknologi pengamannya. Pengaman untuk teknologi nuklir sangat ketat dan canggih. Tetapi orang cenderung akan memikirkan dampak yang mengerikan saja, karena memang dampak dari radiasi itu sangat mengerikan dan susah untuk dibersihkan. Tetapi efesiensi dan kemampuan dari teknologi nuklir sendiri memang sangat menjanjikan pada kondisi Bahan Bakar Fosil telah mulai susah dan mahal, dimana Indonesia sendiri sekarang menjadi pengimpor Minyak, artinya banyak devisa terbuang untuk itu.
Kembali ke Topik bahwa saya dulu termasuk yang pro dengan Pembangkit tenaga Nuklir. Sekarang setelah melihat adanya potensi dari Panas bumi maka saya dengan ini mengumumkan menjadi Kontra untuk pembuatan PLTN. Kenapa? Karena kerumitan untuk membuat PLTN saya pikir sebanding dengan kerumitan pembuatan PLTPB dengan efek samping yang lebih kecil dan secara pontensi geografis kita yang menguntungkan sehingga biaya yang dikeluarkan untuk PLTN mending dibuat untuk PLTPB.
Setuju sodaraa sodara????

(Gambar dari wikipedia)

8 komentar:

  1. saya pernah menerjemahkan suatu buku ttg LNG cair, dan di dalamnya ditulis ttg pembangunan PLTPB di suatu daerah di Jawa, tepatnya saya tidak tahu. Tapi memang PLTPB paling stabil.
    EM

    BalasHapus
  2. Energi geotermal memang relatif lebih ramah lingkungan dan resiko-nya lebih kecil dari pada nuklir. Sumbernya di negara kita juga berlimpah, hanya sayang pemerintah belum melek tentang hal ini ...

    -salam-

    BalasHapus
  3. gabe_army_m1615 April, 2009

    mungkin yg lbh tepat GEYSER mas...
    please visit http://www.wgc2010.org/...

    salam
    gabe_army_m16

    BalasHapus
  4. halo kak, mau nanya, bukannya PLTPB banyak polusi juga ya?

    susah juga ya kalo sumber panas nya habis.

    BalasHapus
  5. nuklir murah meriah!

    BalasHapus
  6. Nuklier juga buat hujan radioaktif. (selamat murah meriah!!)

    BalasHapus
  7. saya setuju PLTPB, tapi bukannya uap yang dihasilkan dibalikin ke bumi lagi?
    polusi PLTB saya rasa tidak ada, wong uapnya itu air kok

    BalasHapus
  8. SiiipP istimewa PLTB..bagus sekali ya..seandainya pemerintah mau mengembangaknnya pasti sangat bagus sekali..pak presiden dukunglah pendidikan dalam negri ini supaya kelak bisa membangun negri ini..amin,,hehe

    BalasHapus